Senin, 14 Mei 2018

Bab V. Syukur kepada Allah


Pentagon: BAB  V 


           
BETAPA BESAR SYUKURKU KEPADA-MU
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN
1.5. Menghayati rasa syukur atas nikmat Allah Swt
1.5.1. Membiasakan diri menanamkan rasa syukur atas nikmat Allah Swt
2.5. Menunjukkan perilaku mensyukuri nikmat Allah dalam kehidupan seharai-hari sebagai implementasi dari pemahaman QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisydan H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisy.

2.5.1.Mengimplementasikan perilaku mensyukuri nikmat Allah dalam kehidupan seharai-hari sebagai implementasi dari pemahaman QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisydan H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisy.
3.5. Memahami konsep syukur nikmat Allah pada QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisydan H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisy.

3.5.1. Menghafal ayat dan hadist tersebut
3.5.2.Menjelaskan konsep syukur nikmat Allah sebagaimana ayat dan hadist tersebut
4.5. Mengaplikasikan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang syukur nikmat Allah berdasarkan pada QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisydan H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari Asyab bin Qaisy.

4.5.1. Mempelajari ayat dan hadist tersebut
4.5.2. Mengemukakan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan mensyukuri nikmat Allah sebagaimana ayat dan hadist tersebut
4.5.3.Melaksanakan mensyukuri nikmat Allah  berdasarkan kandungan ayat dan hadist tersebut

1. QS. az-Zukhruf [43] ayat 9 – 13  Terjemah Ayat
“Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka akan menjawab: “Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” (QS. az- Zukhruf [43]: 9). Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk (QS. az-Zukhruf [43]:10). Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur) (QS. az-Zukhruf [43]: 11). Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi (QS.az-Zukhruf [43]: 12). Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat ni’mat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya” (QS. az- Zukhruf [43]: 13).
Penjelasan Ayat
Semua sumber daya alam yang ada merupakan rezeki dan nikmat dari Allah yang tak terhitung nilainya dan dikaruniakan Allah kepada manusia, oleh karena itu manusia seharusnya  pandai-pandai mensyukurinya dan salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan beribadah kepada-Nya, memelihara Alam dan tidak merusaknya. Pada ayat  9 Allah menerangkan kepada nabi bahwa jika orang-orang musyrik ditanya, siapakah yang menjadikan langit dan bumi? Mereka pasti akan menjawab: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi, mereka sebenarnya mengakui Allah, tetapi karena sombong, hasud dan dengki mereka tetap musyrik kepada Allah. Kalau ayat 9 Allah menyebut secara umum penciptaan-Nya yaitu langit dan bumi, pada ayat 10 Allah merinci sebagian dari kehebatan ciptaan-Nya itu sambil mengarahkan pembicaraan secara langsung kepada manusia, khususnya mereka yang mengingkari-Nya.
Firman Allah : Dia lah yang menciptakan bumi itu dan  menjadikan untuk kamu, bumi sebagai tempat yang mantap dan nyaman, tidak goyang atau oleng, agar kamu dapat tinggal menetap, dengan aneka kemudahan yang dapat mengantar kepada kenyamanan hidup kamu, dan  Dia menjadikan untuk kamu yakni membuat dan menganugerahkan kamu potensi untuk membuat jalan-jalan  di bumi ini supaya kamu mengetahui arah dan  mendapat petunjuk menuju arah yang kamu kehendaki, baik untuk kepentingan hidup, ekonomi, dan perdagangan.
Allah subḥānahū wa taʻālā  Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui itu yang menurunkan secara berangsur dan sedikit demi sedikit air hujan dari langit menurut kadar yang diperlukan untuk minuman kamu dan binatang serta pengairan tumbuh-tumbuhan, lalu Kami hidupkan dengannya yakni dengan air itu negeri (daerah) tandus yang mati yang sebelumnya tidak ditumbuhi pepohonan, seperti itulah Allah kuasa menghidupkan sesuatu yang mati dan mengeluarkan kamu dari dalam kubur dengan amat mudah. Air hujan terjadi karena tidak samanya tekanan udara di permukaan bumi akibat adanya gunung-gunung. Hal ini menyebabkan aliran udara berupa tiupan angin membawa kabut gas (awan) ke tempat-tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Kumpulan awan akan terus memadat dan suatu saat mengalami kondensasi (pengembunan) dan akhirnya jika mencapai titik jenuh maka menjadi apa yang disebut dengan hujan. Turunnya hujan ke permukaan bumi berlangsung jutaan tahun dan terbentuklah sungai-sungai, danau-danau dan lautan yang merupakan reservoir air. Disamping unsur-unsur gas yang mencair menjadi air hujan, terkikis atau terlarut pula garam-garam dan mineral bersama air hujan, dan akhirnya terkumpul di lautan. Gas yang terlarut dalam air di laut antara lain CH4, NH3, CO2, dan HCN serta ditambah dengan garam-garam tanah dan mineral yang konsentrasinya makin meningkat dalam air laut. Air laut yang mengandung bahan-bahan kimia dalam konsentrasi tinggi itu terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk berbagai senyawa antara lain, karbonat, asam amino, asam lemak, gliserin, basa nitrogen (purin dan pirimidin) adenosine posfat polisakaraida, lemak dan asam nukleat. Air yang mengandung senyawa tersebut ternyata dibutuhkan oleh tumbuhan. Pembentukan senyawa-senyawa tersebut berlangsung sesuai dengan hukum alam atau sunnatullah. Pada ayat 12  dan 13 masih merupakan lanjutan dari bukti-bukti kekuasaan Allah. Pada ayat tersebut diuraikan penciptaan segala macam pasangan. Ayat ini seolah-olah menyatakan: Allah juga yang menciptakan makhluk semuanya berpasangpasangan. Tidak ada ciptaan-Nya yang tidak berpasang-pasangan.
Itu karena semua terdapat kekurangan dan hanya dapat mencapai kesempurnaan jika menemukan pasangannya. Hanya Allah sang Pencipta itu Yang Maha Esa tanpa pasangan. Allah menundukkan untuk kamu semua kapal di lautan dan semua binatang ternak yang kamu kendarai dan nikmati di daratan. Itu dilakukan-Nya supaya kamu selalu dapat mengendarai dan duduk di atas punggung-punggungnya dengan tenang dan mantap, lalu kamu mengingat dengan pikiran sehat dan hati nurani kamu atas nikmat Tuhan, zat yang menundukan kendaraan itu dan Pemelihara kamu, apabila kamu telah mantap berada diatasnya; dan supaya kamu mengucapkan dengan lidah kamu – sehingga bergabung hati, pikiran dan lidah memuji  kepada-Nya, sebagai pengakuan atas kelemahan kamu mengendalikan dan menguasainya, dengan menyatakan: Maha Suci Tuhan Pemelihara kami yang telah menundukkan bagi kami semua ini, padahal kami sebelumnya yakni sebelum Allah menganugerahkan potensi kepada kami untuk menundukkannya bukanlah orang-orang mampu menguasaiNya, dan sesungguhnya kami kepada Tuhan kami Yang Maha Esa saja – tidak kepada selain-Nya – kami adalah orang-orang yang sudah pasti akan kembali kepada Allah sang Pencipta. Dan setelah  kematian kami semua akan dibangkitkan dan  mempertanggungjawabkan semua amal kami.
Yang dimaksud dengan “berpasangan” bukan saja jenis kelamin makhluk hidup, tetapi dapat mencakup benda-benda tak bernyawa. Dari segi bahasa kata ( ) أزواج “azwāj” adalah bentuk jamak dari kata (زوج) “zauj” yakni pasangan. Kata ini – menurut pakar bahasa al-Qur’an, ar-Rāgib al-Aṣfaḥānı̄–digunakan untuk masingmasing dari dua hal yang berdampingan atau bersamaan, baik jantan maupun betina, binatang (termasuk binatang berakal yakni manusia) dan juga digunakan menunjuk kedua yang berpasangan itu. Dia juga digunakan menunjuk hal yang sama bagi selain binatang seperti alas kaki. Selanjutnya ar-Rāgib al-Aṣfaḥānı̄ menegaskan bahwa keberpasangan tersebut bisa akibat kesamaan dan bisa juga karena bertolak belakang. Ayat-ayat al-Qur’an pun menggunakan kata tersebut dalam pengertian umum, bukan hanya untuk makhluk hidup. Allah berirman: (٤٩) َونُرَّكَذَ تْمُكَّلَعَ لِْ يَجْوَ ا ز َنْقَلَ خٍءْ َ ش ُِّ كْنِمَو “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat (kebesaran Allah)” (QS. aż-Zāriyāt (51): 49). Dari sini terdapat malam dan siang, ada senang dan susah, ada atas dan bawah dan demikian seterusnya. Semua – selama dia makhluk – memiliki pasangan. Hanya sang Khālik, Allah subḥānahū wa taʻālā  yang tidak ada pasangan-Nya, tidak ada pula sama-Nya. Dari segi ilmiah terbukti bahwa listrik pun berpasangan, ada arus positif dan ada juga arus negatif. Demikian juga atom, yang tadinya diduga merupakan wujud yang terkecil dan tidak dapat terbagi, ternyata ia pun berpasangan, yakni terdiri dari elektron dan proton.
Yang dimaksud dengan menyebut-nyebut atau mengingat nikmat Tuhanmu apabila kamu yang menumpang telah meminta berada diatasnya, baik kapal atau binatang itu adalah nikmat-nikmat-Nya yang mengantar mereka melalui kendaraan itu mencapai arah yang dituju, atau mengangkut barang-barang mereka dan lain-lain. Penyebut nikmat-nikmat itu, mengundang ucapan al-Ḥamdulillāh dan penggunanya sesuai petunjuk Allah. Karena itu saat mengendarai, ayat tersebut mengajarkan ucapan penyucian Allah dari segala kekurangan yakni dengan bertasbih menyatakan: Demikian ayat di atas mengajarkan penggabungan antara tasbih dan tahmid. Kata ( ) سخر sakhkhara berarti menundukkan. Penundukkan binatang terlaksana dengan penciptaan Allah dalam kondisi yang menjadikannya dapat dijinakkan dan dilatih serta memahami maksud manusia ketika menggunakannya. Sedang penundukan laut, antara lain dengan menciptakan hukum-hukum alam yang berkaitan dengan laut, dan sungai, angin serta pengilhaman manusia untuk memilih bahanbahan dan cara-cara pembuatan kapal. Ucapan yang diajarkan ayat di atas merupakan salah satu bukti betapa Islam mengajarkan perlunya menyadari kedudukan manusia sebagai khalifah di bumi. Seorang khalifah dituntut mengelola bumi dengan segala isinya dengan cara memperlakukannya sebagai “sahabat”, bukan penakluk. Manusia – seperti pengakuan yang diajarkan ayat di atas – pada hakikatnya tidak memiliki kemampuan untuk menundukkan bumi dan segala isinya. Yang menundukkan adalah Allah subḥānahū wa taʻālā untuk kepentingan manusia.
Dari sini, manusia harus menyadari kelemahannya, dan menyadari pula bahwa kalau bukan karena penundukkan Allah yang maha perkasa itu, manusia tidak akan mampu mengendalikan binatang yang ditungganginya. Dengan demikian, ide penaklukan manusia terhadap alam tidak dikenal dengan ajaran Islam. Ia hanya dikenal oleh mitos Yunani kuno yang beranggapan bahwa alam merupakan dewa-dewa yang sering kali menghalangi manusia meraih manfaat, atau berusaha menimpakan bencana kepada mereka. Dan karena itu alam adalah musuh yang harus ditaklukkan. Pandangan tersebut secara sadar atau tidak, dianut oleh sementara pemikir di Barat, bahkan tersurat dalam Perjanjian Lama. Dengan ditunjukkannya ciptaan Allah yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut, hendaknya manusia mensyukuri nikmat Allah yang tidak dapat dihitung banyaknya. Seandainya air laut dijadikan tinta untuk menulis nikmat Allah  sampai laut itu kering, nikmat Allah belum tertulis semuanya.
QS. al-‘Ankabūt  [29]: 17
Terjemah Ayat
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan (QS. al-‘Ankabūt  [29]: 17).
Penjelasan Ayat
Allah telah menegaskan bahwa sesembahan selain Allah itu sudah jelas merupakan hasil ciptaan tangan manusia itu sendiri, tetapi meraka berdusta dengan menganggapnya itulah tuhan yang sebenarnya. Lebih dari itu ciptaan mereka yang berbentuk patung dan berhala itu menurut kepercayaan mereka sanggup memberi manfaat (keuntungan) kepada mereka. Kemudian Ibrahim ‘alaihissalam  mencela dan mengecam mereka bahwa patung-patung itu sedikitpun tidak sanggup memberi rezeki kepada mereka. Sebab rezeki itu adalah wewenang mutlak yang hanya dimiliki oleh Allah saja.
Karena itu dianjurkan kepada mereka supaya memohon rezeki dan mata pencaharian  (penghasilan) itu hanya kepada Allah saja dan mensyukuri-nya jika yang diminta itu telah diperkenankan-Nya.  Allah sajalah yang mendatangkan rezeki bagi manusia serta memberi nikmat para hamba-Nya. Sesudah itu kepada-Nyalah manusia akan dikembalikan, dimana manusia dianjurkan untuk mencari keridoan-Nya dengan jalan mendekatkan diri kepada-Nya. Ayat ini ditutup dengan lafal ”Kepada-Nyalah kamu dikembalikan” artinya bersiap-siaplah kamu menemui Tuhan itu dengan beribadah dan bersyukur. Firman Allah QS. AnNaḥl ayat 114: َ ونُدُبْعَ تُاهَّيِ إْمُنتُ ن ك ِ إِ ّٰ ا َتَمْعِ وا ن ُرُكْاشَ ا و ًبِّيَ طًََ حُّٰ اُمُكَقَزَ ا ر َّمِ وا م ُُكَف Maka makanlah dari apa yang Allah telah berikan kepadamu makanan yang halal lagi baik, dan bersyukurlah kamu akan nikmat Allah, jika kamu benar-benar beribadah hanya kepada-Nya (QS. An-Naḥl [16]: 114). Berdasarkan ayat tersebut di atas bahwa bersyukur itu adalah dengan cara memakan makanan yang halal dan baik yang tidak berlebihan sesuai ketentuan yang ditentukan Allah subḥānahū wa taʻālā .
Dalam dalil tersebut kita juga dianjurkan bersikap qanā‘ah yaitu menerima apa adanya atas pemberian Allah atau merasa puas dan rela atas bagiannya setelah berusaha. Orang yang mempunyai sifat qanā‘ah tentunya tidak akan mempunyai sikap tamak terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Sifat qanā‘ah mengandung sifat positif di antaranya adalah menerima apa yang terjadi, realistik (nyata), dinamis atau bersemangat, tenang, stabil jiwanya, optimis, dermawan, tawakkal, dan selalu bersyukur atas nikmat Allah. Adapun sikap ambisius yang berlebihan akan menanamkan sifat-sifat negatif, antara lain selalu berangan-angan, tamak, pemburu duniawi semata tanpa perhitungan, pemborosan, dan ingkar atau kufur nikmat. Dalil di atas juga memberikan tuntunan kepada kita untuk mengambil langkah pencegahan yang disampaikan oleh Rasūlullāh  agar ummatnya tidak menjadi rakus, tamak, dan diperbudak duniawi sehingga jiwanya terbelenggu oleh duniawi, akibatnya tidak mau berbuat baik terhadap sesama serta lupa akan pemberian dari Allah subḥānahū wa taʻālā, padahal apapun yang telah diterima oleh manusia di dunia kelak akan dimintai pertanggunganjawab atas pemberian tersebut.
Dari Abū Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata : Rasūlullāh bersabda kepada  Abū  Bakar dan ‘Umar : “Demi zat yang jiwaku ada di tangan (kekuasaan)-Nya niscaya akan ditanya tentang nikmat ini pada hari kiamat. Kamu dikeluarkan dari rumahrumahmu dalam keadaan lapar, kemudian kamu tidak akan kembali sehingga kamu mendapatkan kenikmatan ini” (HR. Muslim). Kemudian agar kita mampu menjadi orang yang pandai bersyukur dan kelak bisa mempertangungjawabkan pada hari kiamat terhadap apa yang telah diberikan kepada kita, Allah subḥānahū wa taʻālā memberikan tuntunan.









Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang paling benar!
1. Sebelum Islam datang orang-orang Arab jahiliyah sebenarnya telah mengenal Tuhan dan mengimani sebagai tuhan pencipta langit dan bumi. Pengertian di atas dapat dipahami dari jawaban mereka ketika ditanya tentang siapa Tuhan mereka yang menciptakan langit dan bumi. Potongan ayat yang menjelaskan hal di atas adalah
A. ليقولن خلقهن العزيز العليم
B. من خلق السماوات ولارض
C. الذى جعل لكم الارض مهدا
D. وجعل لكم فيها سبلا
E.والذى نزل من السماء ماء بقدر
2. Jawaban mereka sangat pasti dan mantap terhadap pengakuannya tentang tuhan sebagai pencipta langit dan bumi. Hal tersebut dapat dipahami dari teks yang menambahkan dua adat ta’kīd pada kata يقول  sehingga menjadiليقولن  demikian fungsi adat  dengan ta’kīd  adalah ….
A. Untuk mengalahkan
B. Untuk meragukan
C. Untuk mengelabuhi
D. Untuk menguatkan
E. Untuk mengabaikan
3. Siapa yang dimaksud “ُ هم  dalam QS. az-Zuhruf  ayat 9 di bawah ini ….
ولئن سألتهم من خلق السماوات والارض ليقلن خلقهن العزيز العليم
A. Kaum musyrikin Makkah
B. Kaum Muslimin Makkah
C. Kaum Mu’minin Makkah
D. Kaum Musyrikin Madinah
E. Kaum Musyrikin Tha’if
4. Apa arti “ُالعزيز  dalam QS. az-Zuhruf  ayat 9 di bawah ini …
ولئن سألتهم من خلق السماوات والارض ليقلن خلقهن العزيز العليم

A. Maha Bijaksana
B. Maha Perkasa
C. Maha Mendengar
D. Maha Mengetahui
E. Maha Pemurah
5. Dalam QS. az-Zuhruf  ayat 13 terdapat do’a ketika kita hendak ….
A. berwudhu
B. bertamu
C. pergi ke masjid
D. mendapat rezeki
E. naik kendaraan
6. Allah menyediakan kendaraan bagi manusia yang disebut dalam al-Qur’an Surah azZukhruf ayat 12 berupa ….
A. kapal terbang
B. binatang ternak
C. binatang melata
D. burung
E. sepeda motor
7. Allah yang menurunkan hujan dari langit dengan kadar yang terukur. Hal ini sesuai dengan potongan ayat …
A. والذى نزل من الماء ماء
B. والذى خلق الازواج كلها
C. الذى جعل لكم من الارض مهدا
D. وجعل لكم فيها سبلا لعلكم تهتدون
E. ليقولن خلقهن العزيز العليم
8.     فانشرنا به بلده ميتا كذالك تخرجون  artinya..
            A. lalu kami hidupkan
            B. maka kami menurunkan hujan
            C. maka kami ciptakan air hujan
            D. kemudian kami memancarkannya
            E. kemudian kami hidupkan dengan air hujan
1.      9. Allah tidak ada tuhan selain dia. Hal ini sesuai dengan irman Allah, yaitu …

A. والذى من السماء ماء بقدر
B. خلق السماوات والارض
C. ولئن سألتهم من خلق السماوات
D. سبحان الذى سخر لنا
E. الله لااله الا هو
10. Orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling banyak...
A. bersedekah kepada sesama manusia
b. beribadah kepada Allah
c. menyantuni sesama manusia
d. menolong sesama manusia
e. berterimakasih kepada sesama manusia  

5 komentar:

  1. If you're attempting to lose kilograms then you have to start using this totally brand new personalized keto plan.

    To produce this keto diet, licensed nutritionists, personal trainers, and top chefs united to develop keto meal plans that are productive, decent, price-efficient, and delightful.

    Since their first launch in January 2019, hundreds of individuals have already completely transformed their body and well-being with the benefits a good keto plan can give.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones given by the keto plan.

    BalasHapus
  2. kak kunci jawaban nomor 2 apa ya?
    plisssss butuh bgttttttt

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. min bab iii semester i gak bisa di akses linknya! eror kah?

    BalasHapus

Halaman