BETAPA BESAR SYUKURKU KEPADA-MU
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN
|
1.5. Menghayati
rasa syukur atas nikmat Allah Swt
|
1.5.1. Membiasakan diri menanamkan rasa syukur
atas nikmat Allah Swt
|
2.5. Menunjukkan perilaku mensyukuri nikmat Allah dalam kehidupan seharai-hari
sebagai implementasi dari pemahaman QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan
hadis riwayat Ahmad dari Asy’ab bin
Qaisydan H.R. Abu
Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari
Asy’ab bin Qaisy.
|
2.5.1.Mengimplementasikan perilaku
mensyukuri nikmat Allah dalam kehidupan seharai-hari sebagai implementasi
dari pemahaman QS. al-Zukhruf
[43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan
hadis riwayat Ahmad dari Asy’ab bin
Qaisydan H.R. Abu
Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari
Asy’ab bin Qaisy.
|
3.5. Memahami konsep syukur nikmat Allah pada QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan
hadis riwayat Ahmad dari Asy’ab bin
Qaisydan H.R. Abu
Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari
Asy’ab bin Qaisy.
|
3.5.1. Menghafal ayat dan
hadist tersebut
3.5.2.Menjelaskan konsep syukur nikmat Allah sebagaimana ayat dan hadist tersebut
|
4.5.
Mengaplikasikan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang syukur nikmat Allah
berdasarkan pada QS. al-Zukhruf [43]: 9-13, QS. al-’Ankabuut [29]:17, dan
hadis riwayat Ahmad dari Asy’ab bin
Qaisydan H.R. Abu
Dawud dari Abu Hurairah hadis riwayat Ahmad dari
Asy’ab bin Qaisy.
|
4.5.1. Mempelajari ayat dan
hadist tersebut
4.5.2. Mengemukakan
perbuatan-perbuatan yang mencerminkan mensyukuri nikmat Allah sebagaimana
ayat dan hadist tersebut
4.5.3.Melaksanakan mensyukuri nikmat Allah
berdasarkan kandungan ayat dan hadist tersebut
|
1. QS. az-Zukhruf [43] ayat 9 – 13 Terjemah Ayat
“Dan sungguh
jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”,
niscaya mereka akan menjawab: “Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui” (QS. az- Zukhruf [43]: 9). Yang menjadikan bumi untuk kamu
sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu
supaya kamu mendapat petunjuk (QS. az-Zukhruf [43]:10). Dan yang menurunkan air
dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu
negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur) (QS.
az-Zukhruf [43]: 11). Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan
menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi (QS.az-Zukhruf
[43]: 12). Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat ni’mat
Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha
Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya
tidak mampu menguasainya” (QS. az- Zukhruf [43]: 13).
Penjelasan Ayat
Semua sumber daya alam yang ada merupakan
rezeki dan nikmat dari Allah yang tak terhitung nilainya dan dikaruniakan Allah
kepada manusia, oleh karena itu manusia seharusnya pandai-pandai mensyukurinya dan salah satu bentuk
mensyukuri nikmat Allah adalah dengan beribadah kepada-Nya, memelihara Alam dan
tidak merusaknya. Pada ayat 9 Allah
menerangkan kepada nabi bahwa jika orang-orang musyrik ditanya, siapakah yang
menjadikan langit dan bumi? Mereka pasti akan menjawab: Allah lah yang
menciptakan langit dan bumi, mereka sebenarnya mengakui Allah, tetapi karena
sombong, hasud dan dengki mereka tetap musyrik kepada Allah. Kalau ayat 9 Allah
menyebut secara umum penciptaan-Nya yaitu langit dan bumi, pada ayat 10 Allah
merinci sebagian dari kehebatan ciptaan-Nya itu sambil mengarahkan pembicaraan
secara langsung kepada manusia, khususnya mereka yang mengingkari-Nya.
Firman Allah : Dia lah yang menciptakan bumi
itu dan menjadikan untuk kamu, bumi
sebagai tempat yang mantap dan nyaman, tidak goyang atau oleng, agar kamu dapat
tinggal menetap, dengan aneka kemudahan yang dapat mengantar kepada kenyamanan
hidup kamu, dan Dia menjadikan untuk
kamu yakni membuat dan menganugerahkan kamu potensi untuk membuat jalan-jalan di bumi ini supaya kamu mengetahui arah
dan mendapat petunjuk menuju arah yang
kamu kehendaki, baik untuk kepentingan hidup, ekonomi, dan perdagangan.
Allah subḥānahū wa taʻālā Yang Maha
Perkasa dan Maha Mengetahui itu yang menurunkan secara berangsur dan sedikit
demi sedikit air hujan dari langit menurut kadar yang diperlukan untuk minuman
kamu dan binatang serta pengairan tumbuh-tumbuhan, lalu Kami hidupkan dengannya
yakni dengan air itu negeri (daerah) tandus yang mati yang sebelumnya tidak
ditumbuhi pepohonan, seperti itulah Allah kuasa menghidupkan sesuatu yang mati
dan mengeluarkan kamu dari dalam kubur dengan amat mudah. Air hujan terjadi
karena tidak samanya tekanan udara di permukaan bumi akibat adanya
gunung-gunung. Hal ini menyebabkan aliran udara berupa tiupan angin membawa
kabut gas (awan) ke tempat-tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Kumpulan
awan akan terus memadat dan suatu saat mengalami kondensasi (pengembunan) dan
akhirnya jika mencapai titik jenuh maka menjadi apa yang disebut dengan hujan.
Turunnya hujan ke permukaan bumi berlangsung jutaan tahun dan terbentuklah
sungai-sungai, danau-danau dan lautan yang merupakan reservoir air. Disamping
unsur-unsur gas yang mencair menjadi air hujan, terkikis atau terlarut pula
garam-garam dan mineral bersama air hujan, dan akhirnya terkumpul di lautan.
Gas yang terlarut dalam air di laut antara lain CH4, NH3, CO2, dan HCN serta
ditambah dengan garam-garam tanah dan mineral yang konsentrasinya makin
meningkat dalam air laut. Air laut yang mengandung bahan-bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi itu terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk berbagai senyawa
antara lain, karbonat, asam amino, asam lemak, gliserin, basa nitrogen (purin
dan pirimidin) adenosine posfat polisakaraida, lemak dan asam nukleat. Air yang
mengandung senyawa tersebut ternyata dibutuhkan oleh tumbuhan. Pembentukan
senyawa-senyawa tersebut berlangsung sesuai dengan hukum alam atau sunnatullah.
Pada ayat 12 dan 13 masih merupakan
lanjutan dari bukti-bukti kekuasaan Allah. Pada ayat tersebut diuraikan
penciptaan segala macam pasangan. Ayat ini seolah-olah menyatakan: Allah juga
yang menciptakan makhluk semuanya berpasangpasangan. Tidak ada ciptaan-Nya yang
tidak berpasang-pasangan.
Itu karena semua terdapat kekurangan dan hanya dapat mencapai kesempurnaan
jika menemukan pasangannya. Hanya Allah sang Pencipta itu Yang Maha Esa tanpa
pasangan. Allah menundukkan untuk kamu semua kapal di lautan dan semua binatang
ternak yang kamu kendarai dan nikmati di daratan. Itu dilakukan-Nya supaya kamu
selalu dapat mengendarai dan duduk di atas punggung-punggungnya dengan tenang
dan mantap, lalu kamu mengingat dengan pikiran sehat dan hati nurani kamu atas
nikmat Tuhan, zat yang menundukan kendaraan itu dan Pemelihara kamu, apabila
kamu telah mantap berada diatasnya; dan supaya kamu mengucapkan dengan lidah
kamu – sehingga bergabung hati, pikiran dan lidah memuji kepada-Nya, sebagai pengakuan atas kelemahan
kamu mengendalikan dan menguasainya, dengan menyatakan: Maha Suci Tuhan
Pemelihara kami yang telah menundukkan bagi kami semua ini, padahal kami
sebelumnya yakni sebelum Allah menganugerahkan potensi kepada kami untuk
menundukkannya bukanlah orang-orang mampu menguasaiNya, dan sesungguhnya kami
kepada Tuhan kami Yang Maha Esa saja – tidak kepada selain-Nya – kami adalah
orang-orang yang sudah pasti akan kembali kepada Allah sang Pencipta. Dan
setelah kematian kami semua akan
dibangkitkan dan mempertanggungjawabkan
semua amal kami.
Yang dimaksud dengan “berpasangan” bukan saja
jenis kelamin makhluk hidup, tetapi dapat mencakup benda-benda tak bernyawa.
Dari segi bahasa kata ( ) أزواج “azwāj” adalah
bentuk jamak dari kata (زوج) “zauj” yakni
pasangan. Kata ini – menurut pakar bahasa al-Qur’an, ar-Rāgib al-Aṣfaḥānı̄–digunakan
untuk masingmasing dari dua hal yang berdampingan atau bersamaan, baik jantan
maupun betina, binatang (termasuk binatang berakal yakni manusia) dan juga
digunakan menunjuk kedua yang berpasangan itu. Dia juga digunakan menunjuk hal
yang sama bagi selain binatang seperti alas kaki. Selanjutnya ar-Rāgib al-Aṣfaḥānı̄
menegaskan bahwa keberpasangan tersebut bisa akibat kesamaan dan bisa juga
karena bertolak belakang. Ayat-ayat al-Qur’an pun menggunakan kata tersebut
dalam pengertian umum, bukan hanya untuk makhluk hidup. Allah berirman: (٤٩) َونُرَّكَذَ تْمُكَّلَعَ لِْ يَجْوَ ا ز َنْقَلَ خٍءْ َ ش ُِّ كْنِمَو “Dan segala
sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat (kebesaran
Allah)” (QS. aż-Zāriyāt (51): 49). Dari sini terdapat malam dan siang, ada
senang dan susah, ada atas dan bawah dan demikian seterusnya. Semua – selama
dia makhluk – memiliki pasangan. Hanya sang Khālik, Allah subḥānahū wa
taʻālā yang tidak ada pasangan-Nya,
tidak ada pula sama-Nya. Dari segi ilmiah terbukti bahwa listrik pun
berpasangan, ada arus positif dan ada juga arus negatif. Demikian juga atom,
yang tadinya diduga merupakan wujud yang terkecil dan tidak dapat terbagi,
ternyata ia pun berpasangan, yakni terdiri dari elektron dan proton.
Yang dimaksud dengan menyebut-nyebut atau
mengingat nikmat Tuhanmu apabila kamu yang menumpang telah meminta berada
diatasnya, baik kapal atau binatang itu adalah nikmat-nikmat-Nya yang mengantar
mereka melalui kendaraan itu mencapai arah yang dituju, atau mengangkut
barang-barang mereka dan lain-lain. Penyebut nikmat-nikmat itu, mengundang
ucapan al-Ḥamdulillāh dan penggunanya sesuai petunjuk Allah. Karena itu saat
mengendarai, ayat tersebut mengajarkan ucapan penyucian Allah dari segala
kekurangan yakni dengan bertasbih menyatakan: Demikian ayat di atas mengajarkan
penggabungan antara tasbih dan tahmid. Kata ( ) سخر
sakhkhara berarti menundukkan. Penundukkan binatang terlaksana dengan
penciptaan Allah dalam kondisi yang menjadikannya dapat dijinakkan dan dilatih
serta memahami maksud manusia ketika menggunakannya. Sedang penundukan laut,
antara lain dengan menciptakan hukum-hukum alam yang berkaitan dengan laut, dan
sungai, angin serta pengilhaman manusia untuk memilih bahanbahan dan cara-cara
pembuatan kapal. Ucapan yang diajarkan ayat di atas merupakan salah satu bukti
betapa Islam mengajarkan perlunya menyadari kedudukan manusia sebagai khalifah
di bumi. Seorang khalifah dituntut mengelola bumi dengan segala isinya dengan
cara memperlakukannya sebagai “sahabat”, bukan penakluk. Manusia – seperti
pengakuan yang diajarkan ayat di atas – pada hakikatnya tidak memiliki
kemampuan untuk menundukkan bumi dan segala isinya. Yang menundukkan adalah
Allah subḥānahū wa taʻālā untuk kepentingan manusia.
Dari sini, manusia harus menyadari
kelemahannya, dan menyadari pula bahwa kalau bukan karena penundukkan Allah
yang maha perkasa itu, manusia tidak akan mampu mengendalikan binatang yang
ditungganginya. Dengan demikian, ide penaklukan manusia terhadap alam tidak
dikenal dengan ajaran Islam. Ia hanya dikenal oleh mitos Yunani kuno yang
beranggapan bahwa alam merupakan dewa-dewa yang sering kali menghalangi manusia
meraih manfaat, atau berusaha menimpakan bencana kepada mereka. Dan karena itu
alam adalah musuh yang harus ditaklukkan. Pandangan tersebut secara sadar atau
tidak, dianut oleh sementara pemikir di Barat, bahkan tersurat dalam Perjanjian
Lama. Dengan ditunjukkannya ciptaan Allah yang disebutkan dalam ayat-ayat
tersebut, hendaknya manusia mensyukuri nikmat Allah yang tidak dapat dihitung
banyaknya. Seandainya air laut dijadikan tinta untuk menulis nikmat Allah sampai laut itu kering, nikmat Allah belum
tertulis semuanya.
QS. al-‘Ankabūt [29]: 17
Terjemah Ayat
“Sesungguhnya
yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat
kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu
memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia
dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan (QS.
al-‘Ankabūt [29]: 17).
Penjelasan Ayat
Allah telah menegaskan bahwa sesembahan selain
Allah itu sudah jelas merupakan hasil ciptaan tangan manusia itu sendiri,
tetapi meraka berdusta dengan menganggapnya itulah tuhan yang sebenarnya. Lebih
dari itu ciptaan mereka yang berbentuk patung dan berhala itu menurut
kepercayaan mereka sanggup memberi manfaat (keuntungan) kepada mereka. Kemudian
Ibrahim ‘alaihissalam mencela dan
mengecam mereka bahwa patung-patung itu sedikitpun tidak sanggup memberi rezeki
kepada mereka. Sebab rezeki itu adalah wewenang mutlak yang hanya dimiliki oleh
Allah saja.
Karena itu dianjurkan kepada mereka supaya
memohon rezeki dan mata pencaharian
(penghasilan) itu hanya kepada Allah saja dan mensyukuri-nya jika yang
diminta itu telah diperkenankan-Nya.
Allah sajalah yang mendatangkan rezeki bagi manusia serta memberi nikmat
para hamba-Nya. Sesudah itu kepada-Nyalah manusia akan dikembalikan, dimana
manusia dianjurkan untuk mencari keridoan-Nya dengan jalan mendekatkan diri
kepada-Nya. Ayat ini ditutup dengan lafal ”Kepada-Nyalah kamu dikembalikan”
artinya bersiap-siaplah kamu menemui Tuhan itu dengan beribadah dan bersyukur.
Firman Allah QS. AnNaḥl ayat 114: َ ونُدُبْعَ تُاهَّيِ إْمُنتُ ن ك
ِ إِ ّٰ ا َتَمْعِ وا ن ُرُكْاشَ ا و ًبِّيَ طًََ حُّٰ اُمُكَقَزَ ا ر َّمِ وا م
ُُكَف
Maka makanlah dari apa yang Allah telah berikan kepadamu makanan yang halal
lagi baik, dan bersyukurlah kamu akan nikmat Allah, jika kamu benar-benar
beribadah hanya kepada-Nya (QS. An-Naḥl [16]: 114). Berdasarkan ayat tersebut
di atas bahwa bersyukur itu adalah dengan cara memakan makanan yang halal dan
baik yang tidak berlebihan sesuai ketentuan yang ditentukan Allah subḥānahū wa
taʻālā .
Dalam dalil tersebut kita juga dianjurkan
bersikap qanā‘ah yaitu menerima apa adanya atas pemberian Allah atau merasa
puas dan rela atas bagiannya setelah berusaha. Orang yang mempunyai sifat
qanā‘ah tentunya tidak akan mempunyai sikap tamak terhadap apa yang dimiliki
oleh orang lain. Sifat qanā‘ah mengandung sifat positif di antaranya adalah
menerima apa yang terjadi, realistik (nyata), dinamis atau bersemangat, tenang,
stabil jiwanya, optimis, dermawan, tawakkal, dan selalu bersyukur atas nikmat
Allah. Adapun sikap ambisius yang berlebihan akan menanamkan sifat-sifat
negatif, antara lain selalu berangan-angan, tamak, pemburu duniawi semata tanpa
perhitungan, pemborosan, dan ingkar atau kufur nikmat. Dalil di atas juga
memberikan tuntunan kepada kita untuk mengambil langkah pencegahan yang
disampaikan oleh Rasūlullāh agar
ummatnya tidak menjadi rakus, tamak, dan diperbudak duniawi sehingga jiwanya
terbelenggu oleh duniawi, akibatnya tidak mau berbuat baik terhadap sesama
serta lupa akan pemberian dari Allah subḥānahū wa taʻālā, padahal apapun yang
telah diterima oleh manusia di dunia kelak akan dimintai pertanggunganjawab
atas pemberian tersebut.
Dari Abū Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, ia
berkata : Rasūlullāh bersabda kepada
Abū Bakar dan ‘Umar : “Demi
zat yang jiwaku ada di tangan (kekuasaan)-Nya niscaya akan ditanya tentang
nikmat ini pada hari kiamat. Kamu dikeluarkan dari rumahrumahmu dalam keadaan
lapar, kemudian kamu tidak akan kembali sehingga kamu mendapatkan kenikmatan
ini” (HR. Muslim). Kemudian agar kita mampu menjadi orang yang pandai
bersyukur dan kelak bisa mempertangungjawabkan pada hari kiamat terhadap apa yang
telah diberikan kepada kita, Allah subḥānahū wa taʻālā memberikan tuntunan.
Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang
paling benar!
1. Sebelum Islam datang orang-orang Arab jahiliyah sebenarnya telah
mengenal Tuhan dan mengimani sebagai tuhan pencipta langit dan bumi. Pengertian
di atas dapat dipahami dari jawaban mereka ketika ditanya tentang siapa Tuhan
mereka yang menciptakan langit dan bumi. Potongan ayat yang menjelaskan hal di
atas adalah
A. ليقولن خلقهن العزيز العليم
B. من خلق السماوات ولارض
C. الذى جعل لكم الارض مهدا
D. وجعل لكم فيها سبلا
E.والذى نزل من السماء ماء بقدر
2. Jawaban mereka sangat pasti dan mantap terhadap pengakuannya tentang
tuhan sebagai pencipta langit dan bumi. Hal tersebut dapat dipahami dari teks
yang menambahkan dua adat ta’kīd pada kata يقول sehingga menjadiليقولن demikian fungsi adat dengan ta’kīd
adalah ….
A. Untuk mengalahkan
B. Untuk meragukan
C. Untuk mengelabuhi
D. Untuk menguatkan
E. Untuk mengabaikan
3. Siapa yang dimaksud “ُ هم” dalam
QS. az-Zuhruf ayat 9 di bawah ini ….
ولئن سألتهم من خلق السماوات والارض ليقلن خلقهن
العزيز العليم
A. Kaum musyrikin Makkah
B. Kaum Muslimin Makkah
C. Kaum Mu’minin Makkah
D. Kaum Musyrikin Madinah
E. Kaum Musyrikin Tha’if
4. Apa arti “ُالعزيز” dalam
QS. az-Zuhruf ayat 9 di bawah ini …
ولئن سألتهم من خلق السماوات والارض ليقلن خلقهن
العزيز العليم
A. Maha Bijaksana
B. Maha Perkasa
C. Maha Mendengar
D. Maha Mengetahui
E. Maha Pemurah
5. Dalam QS. az-Zuhruf ayat 13
terdapat do’a ketika kita hendak ….
A. berwudhu
B. bertamu
C. pergi ke masjid
D. mendapat rezeki
E. naik kendaraan
6. Allah menyediakan kendaraan bagi manusia yang disebut dalam al-Qur’an
Surah azZukhruf ayat 12 berupa ….
A. kapal terbang
B. binatang ternak
C. binatang melata
D. burung
E. sepeda motor
7. Allah yang menurunkan hujan dari langit dengan kadar yang terukur. Hal
ini sesuai dengan potongan ayat …
A. والذى نزل من الماء ماء
B. والذى خلق الازواج كلها
C. الذى جعل لكم من الارض مهدا
D. وجعل لكم فيها سبلا لعلكم تهتدون
E. ليقولن خلقهن العزيز العليم
8. فانشرنا به بلده ميتا كذالك تخرجون artinya..
A. lalu kami hidupkan
B. maka kami menurunkan hujan
C. maka kami ciptakan air
hujan
D. kemudian kami
memancarkannya
E. kemudian kami hidupkan
dengan air hujan
1. 9. Allah tidak ada tuhan selain dia. Hal ini sesuai dengan irman Allah, yaitu
…
A. والذى من السماء ماء بقدر
B. خلق السماوات والارض
C. ولئن سألتهم من خلق السماوات
D. سبحان الذى سخر لنا
E. الله لااله الا هو
10. Orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah adalah orang yang
paling banyak...
A. bersedekah kepada sesama manusia
b. beribadah kepada Allah
c. menyantuni sesama manusia
d. menolong sesama manusia
e. berterimakasih kepada sesama manusia
If you're attempting to lose kilograms then you have to start using this totally brand new personalized keto plan.
BalasHapusTo produce this keto diet, licensed nutritionists, personal trainers, and top chefs united to develop keto meal plans that are productive, decent, price-efficient, and delightful.
Since their first launch in January 2019, hundreds of individuals have already completely transformed their body and well-being with the benefits a good keto plan can give.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones given by the keto plan.
kak kunci jawaban nomor 2 apa ya?
BalasHapusplisssss butuh bgttttttt
D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmin bab iii semester i gak bisa di akses linknya! eror kah?
BalasHapus